Home Politik Polemik Gelar Pahlawan Soeharto, Ansor Jaksel Ajak Anak Muda Ngopi (Ngolah Pikir)

Polemik Gelar Pahlawan Soeharto, Ansor Jaksel Ajak Anak Muda Ngopi (Ngolah Pikir)

Ngopi (Ngolah Pikir)

1,793
0
SHARE
Polemik Gelar Pahlawan Soeharto, Ansor Jaksel Ajak Anak Muda Ngopi (Ngolah Pikir)

Keterangan Gambar : Bobby Hermansyah (Ketua PC GP Ansor Jakarta Selatan) di “Ngopi – Ngolah Pikir” pada Minggu, 16 November 2025, bertempat di Kafe Titik Kumpul, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

 

infokomnews.com - Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kota Administrasi Jakarta Selatan menggelar ruang diskusi bertajuk “Ngopi – Ngolah Pikir” pada Minggu, 16 November 2025, bertempat di Kafe Titik Kumpul, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Kegiatan ini mengangkat tema “Apakah Gelar Pahlawan Akan Menghapus Jejak Sejarah Masa Lalu?”

Diskusi tersebut digagas sebagai respons atas munculnya nama Presiden RI ke-2 H. M. Soeharto dalam daftar usulan penerima gelar Pahlawan Nasional oleh Menteri Sosial RI, yang memicu perdebatan di tengah masyarakat. Meski menuai penolakan dari sejumlah tokoh, Presiden Prabowo tetap menetapkan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional. Kebijakan ini memunculkan kontroversi dan gelombang penolakan publik karena dinilai berkaitan dengan upaya rekonstruksi sejarah bangsa.

Dihadiri 80 Peserta dari Berbagai Elemen

Acara diikuti oleh 80 peserta generasi milenial, terdiri dari kader Ansor–Banser Jakarta Selatan, mahasiswa, influencer/konten kreator, komunitas hobi, hingga pelaku usaha ekonomi kreatif. Diskusi dibuka oleh Ketua PC GP Ansor Jakarta Selatan, Bobby Hermansyah.

Dalam sambutannya, Bobby menegaskan bahwa kegiatan ini bukan untuk menyatakan posisi pro atau kontra atas penganugerahan gelar tersebut, tetapi sebagai ruang refleksi bagi generasi muda:

“Kita jangan kehilangan integritas dan keberanian untuk mengakui sejarah kita sendiri—baik atau buruk jejaknya. Kita memiliki tanggung jawab moral untuk menyampaikannya kepada generasi berikutnya agar mereka belajar dari sejarah bangsa.”

Narasumber dan Alur Diskusi

Diskusi dipandu oleh Bendahara Cabang GP Ansor Jakarta Selatan, Achmad Mujiburrahman, dengan menghadirkan empat narasumber:

  • H. Abdul Azis, S.H.I – Founder Rumah Kreasi Jakarta
  • A. Wibi Wibianto – Bendahara DPD KNPI Provinsi DKI Jakarta
  • Ihsan Suri, S.Sos., M.I.Kom – Peneliti Network Society Indonesia
  • H. Sufyan Hadi – Ketua GP Ansor Jakarta Utara

Selama dua jam, diskusi berjalan interaktif dan mendapat antusiasme tinggi dari peserta, terutama pada sesi tanya jawab.

Tiga Kesimpulan Penting

Sebelum menutup kegiatan, Achmad Mujiburrahman menyampaikan tiga poin kesimpulan utama:

  1. Penganugerahan gelar pahlawan kepada H. M. Soeharto pasti melalui pertimbangan mendalam, termasuk jasa besar yang pernah diberikan kepada negara. Mengutip Gus Dur: “Soeharto itu jasanya banyak untuk Indonesia, walaupun dosanya juga banyak.”
  2. Generasi muda tidak boleh menutup mata terhadap sejarah kelam rezim Orde Baru. Keberanian mengakui fakta sejarah merupakan bagian penting dari literasi kebangsaan.
  3. Kita boleh memaafkan, tetapi tidak boleh melupakan. Ingatan kolektif bangsa harus dijaga agar kesalahan masa lalu tidak terulang dan menjadi pelajaran bagi generasi mendatang.