Keterangan Gambar : Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul. (Istimewa)
infokomnews.com - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Syaifullah Yusuf mengatakan deklarasi capres-cawapres Anies Baswedan-Muhamimin Iskandar (Anies-Cak Imin) di Surabaya beberapa waktu lalu adalah deklarasi untuk meninggalkan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Hal itu disampaikan Saifullah saat merespons hasil survei pemilih Anies-Cak Imin di basis NU yang dilakukan Indikator Politik Indonesia, khusus di daerah Jawa Timur. Di survei tersebut, elektabilitas Anies mengisi posisi juru kunci di bawah Ganjar dan Prabowo.
Pria yang biasa disapa Gus Ipul itu mengatakan deklarasi yang dilakukan Anies-Cak Imin dilakukan secara mendadak tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
"Ini menarik tentang Cak Imin yang belum berpengaruh (pada hasil survei) setelah melakukan deklarasi dengan Mas Anies. Karena setelah deklarasi itu banyak kiai-kiai yang masih perlu waktu mencerna untuk memahami apa yang terjadi ini. Karena ini mendadak, tiba-tiba," kata Gus Ipul di acara rilis hasil survei tersebut secara daring, Ahad, 1 Oktober 2023.
Bahkan, Gus Ipul mengaku mendapat kabar dari tokoh-tokoh NU yang ada di Jawa Timur bahwa deklarasi yang dilakukan Anies-Cak Imin tanpa ada pemberitahuan lebih dulu. Dia juga mengatakan deklarasi yang dilakukan Anies-Cak Imin pada Sabtu, 2 September 2023, itu merupakan deklarasi meninggalkan Gus Dur.
"Banyak juga yang mengatakan deklarasi ini bisa jadi adalah deklarasi meninggalkan Gus Dur, karena berkoalisi dengan orang-orang yang dipersepsikan bersebrangan dengan Gus Dur," ujar Gus Ipul.
Setelah deklarasi berlangsung, Gus Ipul mengatakan sampai saat ini para kiai banyak yang nlongso atau prihatin dengan deklarasi yang dianggap cukup mendadak. "Akhirnya tergambar dengan surveinya," kata Gus Ipul.
LEAVE A REPLY