
Keterangan Gambar : Ngobras GP Ansor DKI Jakarta, di Aula Kantor Kemenag Jakarta Selatan.
infokomnews.com - Sabtu 12 Agustus 2023, Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Provinsi DKI Jakarta kembali menggelar Ngobrol Bareng Sahabat dimana kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan seputar literasi digital, kegiatan dilaksanakan di Aula Kantor Kemenag Jakarta Selatan.
Kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh PW GP Ansor DKI Jakarta bekolaborasi dengan Kominfo ini di Moderatori oleh Gary Haley dengan Narasumber Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Provinsi DKI Jakarta H. Muhammad Ainul Yakin, Tenaga Ahli DPR - RI H. Mohammad Sofyan Hadi dan Penggiat Media Sosial Lintang Idhayu Shandinika.
Dengan mengusung tema literasi digital Budaya Di Dunia Maya = Di Dunia Nyata membuat antusias tinggi peserta yang hadir, dihadiri 200 orang peserta yang merupakan pimpinan, pengurus dan kader GP Ansor DKI Jakarta, sangat focus dengan setiap materi yang dipaparkan, hal tersebut merupakan semangat akan keinginantahuan peserta terkait literasi digital yang membuat para narasumber sangat bersemangat untuk membedah lebih mendalam materi tersebut.
Dalam paparannya Ketua PW GP Ansor Menjelaskan nilai - nilai budaya lokal diera digital diantaranya dijelaskan dalam beberapa point seperti nilai budaya yang bersifat turun temurun, ada juga memori masa lampau sampai dengan menjadi idealis pemikiran dilapisam masyarakat, "nilai budaya lokal yang berkembang saat ini dan wajib kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari baik di dunia maya maupun didunia nyata, seperti point-point yang saya jelaskan tadi", tegas H. Muhammad Ainul Yakin.
Senada dengan paparan sebelumnya H. Mohammad Sofyan Hadi Tenaga Ahli DPR RI ini mengatakan "budaya kita sebagai orang Indonesia itu harus berbanding lurus dengan apa yang kita lakukan dan perbuat didunia maya, agat kita tidak bingung sedang hidup dimana nanti", jelas H. Sofyan disapanya.
Dalam mengatasi kecanduan kita masyarakat terhadap dunia maya yang dapat mengakibatkan sudah mulai banyaknya lapisan masyarakat yang tidak dapat membedakan dunia nyata dan dunia maya, seperti contoh saat pilpres lalu ada beberapa masyarakat yang memutus talih silahturahmi dengan keluarganya karena perbedaan pilihan dan itu terjadi berawal dari cek cok di dunia maya.
"Agar kita dapat mengontrol waktu kita berada didunia maya kita harus mulai memberikan waktu dimana saat kita berselancar didunia maya dan tetap perbanyak komunikasi lewat darat dengan sesama kita, agar kebiasaan kita ddunia maya dapat kita lakukan dunia nyata berlaku sebaliknya", tutup Lintang yang pernah menjadi talent manager untuk Collabs Asia di Indonesia.
LEAVE A REPLY