Home Digital Ngobras, Ansor DKI Bekerjasama Dengan Ditjen APTIKA Kominfo, Tangkal Radikalisme Di Ruang Digital

Ngobras, Ansor DKI Bekerjasama Dengan Ditjen APTIKA Kominfo, Tangkal Radikalisme Di Ruang Digital

1,211
0
SHARE
Ngobras, Ansor DKI Bekerjasama Dengan Ditjen APTIKA Kominfo, Tangkal Radikalisme Di Ruang Digital

Keterangan Gambar : Ansor DKI Jakarta bekerjasama dengan Ditjen APTIKA Kominfo menggelar kegiatan “NGOBROL BARENG SAHABAT".

 

infokomnews.com - Sabtu 8 April 2023 PW ANSOR DKI JAKARTA bekerjasama dengan Ditjen APTIKA Kominfo menggelar kegiatan “NGOBROL BARENG SAHABAT” dengan mengangkat tema “Sebarkan Konten Positif, Tangkal Radikalisme Di Ruang Digital”, di Sekretariat PW GP ANSOR DKI Jakarta. Kegiatan ini dihadiri 200 perwakilan pengurus dan kader PAC GP Ansor di seluruh Kota/Kabupaten Adminstrasi DKI Jakarta. Materi yang diusung kali ini berdasarkan permintaan kader GP Ansor DKI Jakarta, melihat kondisi masyarakat saat ini yang sangat mudah terpapar paham radikalisme.

Materi kali ini langsung digawangi oleh Sekretaris Wilayah PW GP ANSOR DKI Jakarta H. Sulton Mu’minah yang juga menjadi Narasumber dalam kegiatan Ngobrol Bareng Sahabat yang mereka sebut – sebut sebagai NGOBRAS saat berbuka. Selain itu hadir pula sebagai Narasumber lainnya Security Analyst Dylan Pramudya, S.Sos, M.Han dan Penggiat Media Sosial Redim Oktofudin dengan moderator Ikhe Mutiara yang juga pernah memenangkan ajang Abang None Jakarta Barat 2020 silam.

Dalam paparan awalnya Sekretaris Wilayah PW GP Ansor DKI Jakarta H. Sulton Mu’minah menjelaskan di era digital dunia dan manusia mengalami perubahan sangat cepat dalm pola berkomunikasi hal tersebut karena meningkatnya interaktifitas dan konekvitas, “dalam beberapa tahun terakhir terjadi revolusi dalam proses komunikasi antar manusia, kehadiran internet sebagai bentuk medi baru (New Media) membentuk pola baru komunikasi antar masyarakat”, Jelas Sulton.

Perkembangan era digital membuat masyarakat lebih banyak melakukan interaksi dimedia sosial, hal tersebut dapat terlihat dari peningkatan yang drastis pengguna media sosial di Indonesia, kecenderungannya saat ini banyak penggunanya yang memiliki dampak negative dimana banyaknya konten yang memiliki kecenderungan menarik masyarakat untuk masuk

dalam pusaran radikalisme, “era digital banyak pengguna media sosial yang secara sadar ataupun tidak sadar masuk dalam pusaran radikalisme terlihat dari sangat mudahnya membangun jaringan radikaliisme untuk perekrutan teroris yang ingin mengubah ideology Pancasila menggunakan dalih ajaran salah satu agama”, tambah Sulton.

Ditambahkan oleh Security Analyst lulusan Universitas Pertahanan Dylan Pramudya “penganut paham radikal memanfaatkan perubahan pola komunikasi masyarakat, kelompok radikal saat ini aktif membuat konten mengkampanyekan gerakan dengan menciptakan hoax dan penyesatan, hanya kuota pulsa dan ide yang dibutuhkan oleh mereka penganut paham radikalisme untuk melakukan propaganda”, ujar Dylan.

Dalam menangkalnya hanya perlu 4 perilaku positif dalam menggunakan media sosial, pertama masyarakat perlu memperhatikan betul setiap konten yang mengandung informasi, kedua jika konten tersebut dirasa memberikan manfaat maka bacalah secara keseluruhan,, ketiga kita harus mencari kebenaran setiap konten yang dibaca jangan asal percaya dan posting ulang, terakhir dalam penyebaran konten kita harus paham isinya dengan mencari refrensi lainnya,”jika ada konten berbau radikalisme dan tidak valid langsung block aja, jangan ikut komen itu akan memperkeruh keadaan”, tegas sulton dalam paparannya.

Era digital harus digunakan dengan positif dengan menggunakan media sosial menjadi tempat silahturahmi antar sahabat, saudara baik yang terjangkau untuk didatangi ataupun yang jauh sekalipun dengan bertukar informasi yang positif, kondisi kabar dan hal lainnya untuk tetap menjaga tali silahturahmi, “media sosial itu harusnya dijadikan alat untuk mendekatkan yang jauh bukan untuk menjauhkan yang dekat dengan menyebarkan konten radikalisme atau konten negative atau berita bohong”, tambah Penggiat Sosial Redim Oktofudin yang saat ini aktif mengkampanyekan hal tersebut diberbagai Organisasi Kepemudaan disegala tingkatan.

“Ayo Kreatif sebarkan konten yang berisi persatuan dan kesatuan negara, perangi paham – paham radikalisme dimedia sosial, bisa dengan membuat konten persiapan berbuka puasa mulai dari pengajian, membagikan takjil dan berbuka bersama anak yatim, kaum duafa, janda dan saudara – saudara kita lainnya terus posting disemua media sosial, supaya konten negative konten radikal tidak punya tempat lagi dimedia sosial”, tutup H. Sulton Mu’minah.