infokomnews.com - Menteri Agama sekaligus Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) angkat bicara terkait kericuhan Silaturahmi Halalbihalal dan Deklarasi Ikatan Alumni (IKA) GP Ansor Jawa Timur di Surabaya, Jumat (17/6) siang. Yaqut menegaskan, dirinya mendukung tindakan anak buahnya yang membubarkan acara tersebut. Sebab, acara tersebut ilegal.
"Itu pertemuan (alumni GP Ansor) ilegal. GP Ansor Surabaya membubarkan acara itu," ujar Yaqut dalam sambutan pelantikan Pengurus Cabang (PC) Ansor Kabupaten Madiun, Sabtu dini hari (18/6/2022).
Yaqut dalam sambutannya juga memuji GP Ansor Jatim yang kompak membubarkan acara tersebut. Yaqut menyebutkan bahwa Rudi Triwahid, mantan ketua GP Ansor Jatim telah berjasa. "Di balik itu semua (pembubaran acara) ada pak Rudi (mantan ketua GP Ansor Jatim). Ini yang menententukan merah putihnya, hijau hitamnya ya, gerakan pemuda ansor di Jatim," kata Yaqut.
"Maka tidak ada Ansor Jatim yang berani membubarkan pertemuan ilegal di Surabaya (tanpa Rudi). Itu gara-gara pak Rudi, yang membubarkan pertemuan ilegal tadi," lanjutnya.
Yaqut berpesan bahwa Ansor tidak boleh terpecah belah dan harus dalam satu barisan komando.
"Ansor itu harus dalam satu barisan yang sama. Harus dalam satu komando yang sama. Kalau dalam satu komando dan satu barisan sama, maka apa yang jadi tujuan kita mudah didapatkan,"paparnya.
"Pak Bupati Madiun, mau lanjut juga satu komando Ansor," kelakarnya disebut tertawa tamu undangan.
Yaqut juga menyampaikan bahwa politik tidak mudah untuk ditebak. Sehingga Ansor harus bersatu untuk mencapai tujuan.
"Situasi politik tidak mudah diprediksi, bisa berubah hitungan hari dan jam. Ansor, Banser tak bisa jadi pejabat bupati, DPRD. Tapi kalau merusuhui yang jadi mau bupati bisa. Bisa mengganggu bahaya," jelasnya.
Kepada wartawan Yaqut mengaku baru mendapatkan kabar terjadinya kericuhan itu saat perjalanan ke Madiun. "Saya baru tahu saat dikabari perjalanan ke Madiun tadi. Gini ya, itu anak-anak di bawah komando. Ansor itu organisasi kader, di jam'iyah Nahdatul Ulama itu jelas. Setelah di Ansor itu masuk NU," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, silaturahmi dan halalbihalal Ikatan Alumni (IKA) GP Ansor Jawa Timur di Halaman Gedung Pergerakan Penganut Khittah Nahdliyyah (PPKN), Surabaya berakhir ricuh, Jumat (17/6) siang. Kegiatan tersebut dibubarkan oleh anggota Ansor dan Banser Surabaya.
LEAVE A REPLY